Jika kamu memiliki keinginan untuk memulai, kamu juga harus mempunyai keberanian dan keinginan ununtuk menyelesaikannya, bukan hanya mengakhiri
Minggu, 14 Februari 2016
Ternyata Ini Alasan Mengapa Pakistan Berlakukan 'No Valentine'
kkhafa.blogspot.com, Jakarta Kalau 'no valentine' merupakan
satu aksi publik di Indonesia, Pakistan justru melibatkan pemerintah
dalam tindakan penolakan akan perayaan Hari Kasih Sayang. Sebagaimana
dimuat BBC, kawasan di bagian barat laut Pakistan dilarang melakukan perayaan Hari Valentine. Lebih lanjut BBC melaporkan, pemerintah lokal di Kohat,
Khyber Pakhtunkhwa, sudah memerintahkan polisi untuk melarang toko-toko
setempat menjual pernak-pernik Valentine, termasuk di antaranya kartu
ucapan. Kawasan Kohat memang dipimpin oleh pihak politik religius dan
berada di dekat area tribal yang terbilang konservatif.
No Valentine berlaku resmi di Pakistan. (AFP)
No Valentine membuat toko-toko di Pakistan dilarang menjual pernak-pernik Hari Kasih Sayang. (Telegraph) Kepada BBC, administrator kawasan Kohat,
Maulana Niaz Muhammad menjelaskan, Hari Valentine tak mempunyai ruang
legal dan merupakan perayaan yang menentang agama. Meski demikian,
Maulana menambahkan, memberi kartu ucapan dan bunga bukan lah hal buruk,
hanya saja tak boleh dihubungkan dengan satu hari spesifik. Selaras dengan Maulana, Presiden Mamnoon Hussain pun menjelaskan alasan pelarangan Valentine's Day di
Pakistan. "Kita harus menghindari perayaan Hari Kasih Sayang karena itu
tak ada kaitannya sama sekali dengan kultur kita," ujarnya, seperti
dimuat news.vice.com.
No Valentine diwujudkan dengan aksi membakar kartu ucapan. (AFP) Bukan kali pertama, seperti diwartakan news.vice.com, aksi 'no valentine' sudah pernah digelar di Peshawar pada 2013 silam. Dalam gerakan penolakan tersebut, massa membakar kartu ucapan Valentine's Day. Kala itu, pemandangan warga lokal juga dihiasi oleh billboard bertuliskan 'Say No to Valentine's Day'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar